Berikut ini percakapan singkat tim kami BisnisKuliner.ID dengan Pak Saiful mengenai pemasaran produk.
Awal merintis, bagaimana cara memasarkan produk?
Pasti ada kesulitan, karena untuk usaha saya ini awalnya tidak mempunyai ilmu seperti copywriting, marketing atau yang lainnya. Saya hanya otodidak dari diri pribadi dan belajar dengan baca di internet. Ilmu jualan ya seperti itu, kita hanya nawarkan orang dan kita jualan itu udah disebut jual beli.
Strategi penjualan apa yang dijalankan saat ini?
Awalnya saya bidik di media online, Yakni Instagram dan Facebook karena sebelumnya saya belum punya toko dan hanya nyetock di kos-kosan. Alhamdulillah dari online itu, awal-awal setiap hari atau 2 hari minimal, ada orderan walau hanya 1 (satu). Dan saya kembangkan, dan saya biasakan iklan di media sosial meskipun hanya 1(satu) konten saja. Alhamdulillah responnya setiap hari ada, walau tidak beli. Itu yang membuat saya semangat, pertama kali yang memasarkan dari media sosial.
Yang kedua saya punya link teman dinas sosial dan para donatur lalu saya tawarkan lewat broadcasting Whatsapp kepada teman-teman di situ.
Adakah strategi khusus dalam pemasaran produk?
Saya kira tidak ada, saya hanya mengalir saja dengan selalu share di Instagram dan Facebook. Bahkan saya pernah diblokir karena setiap saya share di berbagai grup Facebook. Dua pekan dibuka lalu saya share lagi. Untuk seperti FB Ads, tempel poster dijalanan saya tidak ada, karena keterbatasan modal pada waktu itu. Untuk akhir-akhir ini promosinya saya lebarkan di media sosial, market place ads seperti di tokopedia dan bukalapak.
Apakah membuka peluang kemitraan?
Walaupun belum resmi, saya sudah membuka kemitraan dan agen di berbagai daerah baik di Jogja atau luar jogja. Ada di Bekasi, Jakarta, Sumatera, dan lain sebagainya, tapi kuantitasnya belum bisa banyak karena keterbatasan modal yang kita kelola dan juga SDM yang terbatas.
Saya hanya otodidak dari diri pribadi dan belajar dengan baca di internet. Ilmu jualan ya seperti itu, kita hanya nawarkan orang dan kita jualan itu udah disebut jual beli.
– M. Saiful Hidayat