Ingin tahu mengenai cerita di balik produksi Gjoss Seafood ? Berikut ini hasil interview BisnisKuliner.ID dengan Suyono tentang bahan baku serta pentingnya menjaga kehalalan produk.
Berapa Kapasitas Produksi dari awal merintis hingga saat ini ?
Untuk seafood kepiting itu banyak sekali, karena itu adalah menu unggulan. Mungkin total sudah ribuan. Karena banyak yang suka disini.
Dari manakah asal sumber bahan baku pada usaha ini?
Asalnya dari kota jogja juga, tetapi supplier. Dan pengambilannya dari semarang. Kadang kita ngambil, kadang juga di antarkan supplier.
Adakah tips untuk memilih supplier yang aman ?
Yang jelas, untuk unit usaha seperti ini. Untuk pembayaran yang pertama, kita harus konsisten. Karena kita bekerja sama. Antara supplier dengan kita. Kalau supplier berhenti dengan kita, maka supplier juga berhenti.
Dan kita gak jalan dan kita harus imbang. Untuk sistem pembayaran kita dan untuk mem back up biaya yang lain. Kita bisa dengan perjanjian terkait nota, sesuai perhitungannya. Bisa 2 (dua) nota bayar, lalu kirim lagi.
Bagaimana dengan menjaga bahan baku usaha ini ?
Nah itu penting, kita juga harus punya stock .tidak bisa jika hanya bergantung dengan 1 orang supplier, karena ketika supplier A tidak punya masa kita tidak bisa beroperasi usahanya. Maka dari itu kita punya backup anya . tapi gak banyak, yang penting kita bisa jalan. Sambil menunggu supplier mencari bahannya untuk kita.
Apakah ada standarisasi terkait bahan baku ?
Ya kita ada, untuk bahan baku punya ukuran tersendiri juga. Karena kita untuk porsi mahasiswa, kalaupun porsi besar jadi mahal harganya. Dan mahasiswa juga akan keberatan. Jadi tujuannya agar mahasiswa bisa datang untuk menikmati seafood, dengan harga murah dan rasanya juga istimewa. Jadi ukuran standar ini memang penting. Kalau bisa ini harus jalan terus, dengan porsi seperti itu. Tidak boleh berubah.
Untuk unit usaha seperti ini. Untuk pembayaran yang pertama, kita harus konsisten. Karena kita bekerja sama. Antara supplier dengan kita.
– Suyono