Ahmad Juned, Owner dari Bebek BUMA (Bebek Bumbu Madura) yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang kuliner.
Berikut ini percakapan singkat tim kami BisnisKuliner.ID mengawali sesi interview bersama Pak Ahmad tentang bagaimana beliau mengawali/merintis usahanya:
Bagaimana awal memulai usaha ini?
Sebelum saya membuka bisnis ini, saya pernah bekerja di beberapa tempat, salah satunya saya pernah jadi office boy, jaga wartel, dan beberapa pekerjaan yang mungkin sebagian besar orang juga pernah melakukannya. Tapi sebagian besar saya selalu berusaha untuk bisa mendirikan bisnis sendiri.
Dari bisnis yang saya lakukan itu, dari modal yang mulai hanya puluhan ribu sampai ratusan juta pernah saya jalani. Saya sendiri sudah tidak bisa menghitung berapa banyak usaha atau bisnis yang pernah saya buka namun belum berhasil sebelum saya buka Mr. Teto.
Alasan memilih menekuni usaha ini?
Saya membuka Mr. Teto atau jualan sate kita ya, itu sebenarnya tanpa kesengajaan. Berawal dari kita diajak kerjasama waktu itu sama salah satu perawat dari rumah sakit. Beliau mengajak untuk membuka catering yaitu khususnya catering rumah sakit. Tapi setelah semua siap, setelah semua perizinan lengkap, malah pekerjaan itu diberikan pada orang lain.
Padahal waktu itu saya sudah membawa anak-istri ke sini. Nah, saat menunggu kepastian seperti itu tanpa adanya kejelasan saya harus bagaimana, ternyata saya baru tahu dari orang lain bahwa pekerjaan itu ternyata sudah diberikan kepada orang lain.
Dari situlah saya mulai berpikir bagaimana caranya bisa saya hidup. Karena saya memang dibesarkan dari usaha sate, Alhamdulillah orantua saya penjual sate. Saya dibesarkan, disekolahkan, itu karena orantua. Allah amanahkan untuk bisa bekerja menjalankan bisnis sate walaupun kaki lima waktu itu.
Dari modal yang kurang lebih hanya 30 ribu waktu itu. Saya berusaha bagaimana caranya saya bisa membuka usaha. Lahirlah waktu itu sate bungkusan dengan modal hanya 30 ribu. Lah kok bisa hanya 30 ribu? Karena hanya 30 ribu waktu itu bisa saya belikan ayam setengah kilo dan jadilah 30 bungkus yang rencana waktu itu saya mau jual Rp1.500-an. Dan ternyata Alhamdulillah hampir satu setengah jam baru laku lima. Dengan rasa putus asa, saya jual Rp1.000. Ternyata nggak sampe 5 menit kalau kita jual Rp1.000 akhirnya itu cepat habis.
Nah di situ kita mulai bergairah lagi sehingga itu menimbulkan kreativitas saya bagaimana caranya biar besok saya tetap bisa menjual sate bungkusan yang tadinya Rp1.500 saya tetap bisa menjual dengan harga Rp1.000.
Saya sendiri sudah tidak bisa menghitung berapa banyak usaha atau bisnis yang pernah saya buka namun belum berhasil sebelum saya buka Mr. Teto.
ー Ahmad Juned