Terkait pemilihan lokasi usaha juga perlu diperhatikan, ini dia tips pemilihan lokasi usaha yang BisnisKuliner.ID peroleh dari hasil interview dengan Pak Mukhlis selaku owner Telaga Rasa.
Bagaimana sejarah awal pemilihan lokasi usaha?
Saya mulai usaha ini dulu di sebuah garasi kecil milik orangtua. Jadi garasi kalau malam itu mobil masuk, kalau siang mobil kita keluarkan. Saya produksi di situ. Dapur saya bikin kecil-kecil di belakang pakai kayu, pakai tungku dari tanah liat, kita bikin dapur di sana. Kemudian proses packing di garasi itu. Ya, di situ saya mulai saya sendiri kemudian ada satu karyawan yang bantu saya di produksi dan packing itu. Dari awal pemasaran saya sendiri yang memasarkan, hampir 8 tahun saya memasarkan produk saya sendiri sambil kuliah. Bahkan 2002 saya nikah saya juga memasarkan bareng istri saya.
Saya pakai motor kemudian produk di depan, di belakang istri mbonceng itu sambil bawa produk. Jadi berangkat berdua kemudian memasarkan. Kita ngirim ke outlet kemudian tata di outlet, kita nagih berdua, asik lah. Saya pacaran sampai setelah nikah sambil jualan. Saya nikmati, menyenangkan. Saya rintis usaha itu berdua dulu masih calon kemudian udah jadi istri Alhamdulillah sampai sekarang kita lalui suka dan dukanya itu berdua terus kemudian Alhamdulillah sekarang anak saya udah dua ya anak saya pun pelan-pelan saya ajari tentang dunia usaha ini.
Apakah ada pembagian untuk tempat produksi dengan tempat jualan?
Alhamdulillah dengan berjalannya waktu saat ini sudah ada tim manajemen sudah mulai ada, kemudian tim pemasaran sudah mulai kita bangun, tim bagian distribusi/pengiriman ke toko-toko outlet juga sudah ada. Bagian produksi juga Alhamdulillah saya sudah mulai mengatur. Ada kepala bagian produksi, ya macam-macam.
Untuk tempat produksi sudah mulai kita tata pelan-pelan. Ada tempat untuk gudang, bahan baku, kemasan, tempat masaknya di situ ada. Kemudian tempat untuk making-nya sudah ada. Gudang untuk produk barang jadi dan kantor admin juga sudah ada.
Saya mulai usaha ini dulu di sebuah garasi kecil milik orangtua.
– Mukhlis Hari Nugroho