Sampai di penghujung interview BisnisKuliner.ID dengan Pak Arofik, ini dia gambaran pengembangan Usaha Hara Chicken.
Mimpi apa yang masih ingin diwujudkan dalam usaha ini?
Kita terus terang tidak mempunyai mimpi yang muluk-muluk. Jadi mimpi kita adalah sebanyak mungkin teman-teman, karyawan atau orang-orang yang bergabung dengan kita semakin banyak semakin berkah.
Saya juga tidak punya target untuk pekerjaan buka cabang sebanyak-banyaknya tidak seperti itu, tapi bukalah kebermanfaatan sebanyak-banyaknya. Jadi tidak hanya Hara kita berada di perusahaan CV Ultima Rasa Indonesia jadi selain ada Hara Chicken nanti ada mengembangkan berapa brand baru.
Bagaimana cara menghadapi tantangan usaha yang makin kompetitif?
Cara mengatasi, menghadapi tantangan usaha yang makin kompetitif adalah caranya kita bersinergi itu penting saya sekali. Apalagi UKM itu dalam apapun secara bargaining posisi dengan perusahaan besar pasti kalah. Makanya kita butuh sinergi, banyak bergandengan tangan dengan sesama teman-teman UKM agar kita punya bergaining posisi yang kuat.
Banyak sektor yang saat ini dikuasai oleh korporasi, kuliner itu ujungnya di belakangnya bahan baku kalau dirunut ke atas hanya dikuasai segelintir orang.
Kalau kita ngomong ayam telur tepung itu hanya dikuasai segelintir orang yang menguasai jadi kita semacam buruh-buruh kecilnya mereka kalau kita tidak bersinergi dan tidak bergandengan tangan tidak berkolaborasi kita akan habis.
Apa tips untuk rekan-rekan yang ingin mengembangkan usahanya?
Kita mulai kalau teman-teman mau mengembangkan usaha yang pertama adalah jalan saja sendiri dulu. Kadang-kadang teman-teman yang masih muda itu pengen punya usaha gede tapi dia tidak mau masuk di dalamnya.
Jadi cita-cita punya restoran tapi ketika ngobrol dengan saya owner dari restoran “A” tapi dia tidak masuk di situ. Saran saya adalah sebelum mengembangkan bisnis, ketika bikin bisnis masuk lah di situ, masuk real di dalam bisnis itu.
Setiap hari ada di situ, ada di situ karena apa di setiap bisnis setiap hari pasti punya masalah. Setiap hari ada masalah kalau kita tidak ada di situ bagaimana kita bisa menyelesaikan?
Masalah-masalah kecil saja tidak tahu padahal setiap hari sebesar apapun bisnis kita pasti punya masalah dengan kita sehari-hari ada di situ. Kita mendapat masalah pasti kita akan berpikir saya akan mencari solusi dari masalah itu.
Tiap hari ada masalah tiap hari cari solusi, maka secara tidak sadar kita lama-lama menjadi pintar, karena bisnis tidak hanya di ruang kelas di ruang workshop tapi justru bisnis yang sesungguhnya ada di lapangan itu.
Jadi jangan buru-buru baru punya satu lepas sudah diserahkan staffnya kan ada bisnis teman-teman yang bercandanya “bisnis jalan, ownernya jalan-jalan”.
Saya agak tidak sepakat dengan itu karena kadang-kadang itu membikin temen-temen tidak konsen. Di situ jadi kalau saya pernah dengar legenda bisnis di Jogja Mas Yoyo, dia sampai sekarang masih di situ kalau ditanya ‘berapa harga cabe?’ dia pasti tahu.
Padahal sudah puluhan hampir ratusan outlet yang dia punya tapi masih ada di dalam di situ. Kita yang masih kecil-kecil ini masa usaha masih kecil kita tinggalkan, maka hadirlah di situ karena intuisi, wawasan, kepandaian dalam menyelesaikan masalah, ada di lapangan ada di pengalaman. Bahasa jam terbang itu tidak bisa dibohongi terbang kita ada di situ.
Apakah ada inovasi bisnis atau produk baru untuk ke depan?
Ya Insya Allah kita akan mengembangkan berapa brand baru. selama ini kita main di ayam, di food. Dalam waktu dekat akan main di beverage, di minuman untuk melengkapi food lainnya.
Saya juga tidak punya target untuk pekerjaan buka cabang sebanyak-banyaknya tidak seperti itu, tapi bukalah kebermanfaatan sebanyak-banyaknya.
– Muhammad Arofik